Kepala Kantor Wilayah Kementerian Provinsi Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd. meminta segenap aparatur Kementerian Agama Aceh untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan keagamaan di tahun 2012 ini. Hal itu disampaikan Kakanwil, dalam sambutan saat melantik dan mengambil sumpah pejabat eselon III di lingkungan Kementerian Agama Aceh, Kamis (22/3) di Banda Aceh. 
Di usianya yang ke 66 tahun, jelas Kakanwil, Kementerian Agama tidak hanya dituntut melaksanakan sebagian dari tugas-tugas pemerintah di bidang agama, lebih dari itu Kementerian Agama diharapkan menjadi penyelamat moral bangsa di tengah-tengah krisis politik dan ekonomi yang melanda bangsa ini.
Di Provinsi Aceh, saat ini misalnya, pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada), Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Walikota di sejumlah Kabupaten Kota di Aceh, telah mempengaruhi opini dan ritme aktifitas masyarakat sehari-hari. Tampa kontrol moral dan nilai-nilai agama yang kuat, suasana panas dunia politik dapat menimbulkan ketidaknyamanan di dalam masyarakat, apa lagi bila isu-isu agama dan simbol-simbol agama juga ikut dieksploitasi. Karenanya, meminta seluruh aparatur Kementerian Agama di Aceh, untuk dapat menjadi lokomotif dalam upaya memelihara kedamaian dan kerukunan di tengah masyarakat dalam rangka menyukseskan Pemilukada di Aceh, melalui pendekatan agama dan pelaksanaan fungsi pelayanaan agama dan keagamaan secara maksimal.
Untuk sampai pada tujuan itu, jelas Kakanwil, setiap aparatur Kementerian Agama Provinsi Aceh harus membenahi diri dan melakukan instrospeksi diri, baik secara pribadi dan pekerjaan dengan merevitalisasi visi dan pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi pelayanan yang telah dilaksanakan selama ini. Disamping itu, melakukan mutasi dan promosi dalam rangka penyegaran dan peningkatan kualitas kinerja secara pribadi dan lembaga.
”Suatu hal yang membangakan kita hari ini, bahwa Kementerian Agama di Provinsi Aceh dari segi kuantitas memiliki SDM dalam jumlah yang besar. Memiliki Satuan Kerja terbesar di tanah air. Ini menjadi modal penting dalam upaya kita melakukan perubahan dan perbaikan baik intern kelembagaan maupun dalam pelaksanaan tugas-tugas kita di tengah masyarakat, ” ujar Kakanwil dalam acara yang dihadiri seluruh pejabat dan karyawan Kementerian Agama Aceh.
Modal penting ini, imbuh Kakanwil, tidak serta merta menjadikan tugas-tugas Kementerian Agama semakin mudah. Lebih penting dari sekadar jumlah yang banyak, dibutuhkan ruh keikhlasan, dedikasi yang tinggi dan visi yang jelas dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab selaku aparatur Kementerian Agama dan di dalam masyarakat.
Sumber :http://aceh.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=75664
Di usianya yang ke 66 tahun, jelas Kakanwil, Kementerian Agama tidak hanya dituntut melaksanakan sebagian dari tugas-tugas pemerintah di bidang agama, lebih dari itu Kementerian Agama diharapkan menjadi penyelamat moral bangsa di tengah-tengah krisis politik dan ekonomi yang melanda bangsa ini. Di Provinsi Aceh, saat ini misalnya, pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada), Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Walikota di sejumlah Kabupaten Kota di Aceh, telah mempengaruhi opini dan ritme aktifitas masyarakat sehari-hari. Tampa kontrol moral dan nilai-nilai agama yang kuat, suasana panas dunia politik dapat menimbulkan ketidaknyamanan di dalam masyarakat, apa lagi bila isu-isu agama dan simbol-simbol agama juga ikut dieksploitasi. Karenanya, meminta seluruh aparatur Kementerian Agama di Aceh, untuk dapat menjadi lokomotif dalam upaya memelihara kedamaian dan kerukunan di tengah masyarakat dalam rangka menyukseskan Pemilukada di Aceh, melalui pendekatan agama dan pelaksanaan fungsi pelayanaan agama dan keagamaan secara maksimal.
Untuk sampai pada tujuan itu, jelas Kakanwil, setiap aparatur Kementerian Agama Provinsi Aceh harus membenahi diri dan melakukan instrospeksi diri, baik secara pribadi dan pekerjaan dengan merevitalisasi visi dan pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi pelayanan yang telah dilaksanakan selama ini. Disamping itu, melakukan mutasi dan promosi dalam rangka penyegaran dan peningkatan kualitas kinerja secara pribadi dan lembaga.
”Suatu hal yang membangakan kita hari ini, bahwa Kementerian Agama di Provinsi Aceh dari segi kuantitas memiliki SDM dalam jumlah yang besar. Memiliki Satuan Kerja terbesar di tanah air. Ini menjadi modal penting dalam upaya kita melakukan perubahan dan perbaikan baik intern kelembagaan maupun dalam pelaksanaan tugas-tugas kita di tengah masyarakat, ” ujar Kakanwil dalam acara yang dihadiri seluruh pejabat dan karyawan Kementerian Agama Aceh.
Modal penting ini, imbuh Kakanwil, tidak serta merta menjadikan tugas-tugas Kementerian Agama semakin mudah. Lebih penting dari sekadar jumlah yang banyak, dibutuhkan ruh keikhlasan, dedikasi yang tinggi dan visi yang jelas dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab selaku aparatur Kementerian Agama dan di dalam masyarakat.
Sumber :http://aceh.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=75664
0 komentar:
Posting Komentar